Sleman, 09 Maret 2024- Lembaga Perekonomian Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LP-PWNU) selenggarakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) sebagai kegiatan tahunan yang bertujuan untuk akselerasi gerakan perekonomian NU wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pada Rakerwil tahun ini tema “Kebangkitan Ekonomi Jamaah Menuju Indonesia 2045” dipilih sebagai wujud komitmen LP-PWNU DIY dalam memberikan solusi dan inovasi terkait kebijakan ekonomi umat dengan efektif, efisien, dan berkelanjutan. Sebagai upaya mewujudkan komitmen tersebut, LP-PWNU menyusun program kerja yang didasarkan pada kondisi aktual dan faktual ekonomi jamaah.
Pada penyelenggaraan Rakerwil tahun ini LP-PWNU juga melibatkan sejumlah pemangku kepentingan seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, Biro Administrasi dan Perekonomian Provinsi DIY, Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY), Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) DIY, Badan Penglolaan Keuangan Haji (BPKH) DIY, Bank Syariah Indonesia (BSI), Badan Amil Zakat nasional (BAZNAS), dan TMI Indogrosir.
Dalam kesempatan ini Dr. Abdul Qoyum, M.Sc.Fin, selaku ketua LP-PWNU memberikan pemaparan terkait data survei yang telah diperoleh oleh LP-PWNU. Selanjutnya, sejumlah pemangku kepentingan dipersilahkan untuk menyampaikan pemaparan terkait program yang dapat direalisasikan dalam mengembangan potensi ekonomi jamaah. Selain berfokus dalam pembentukan warung NU-Mandiri (NUMAN) yang telah terselenggara pada tahun sebelumnya, LP-PWNU pada tahun ini juga berfokus dalam peningkatan inklusi keuangan melalui pesantren dan pengembangan skema wakaf sebagai salah satu metode pendanaan bagi jamaah juga menjadi salah satu program yang akan dikaji.