Membangun Ekonomi Ummat PWNU DIY Gelar Forum Group Discussion

Lp-pwnudiy.com, Yogyakarta, 25 November 2023 – Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) yang berada di bawah naungan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta (PWNU DIY) melaksanakan forum group discussion dengan melibatkan 100 jamaah pelaku usaha mikro pada sabtu (25/11/2023) di Graha Bank Syariah Indonesia (BSI) Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi pemahaman kepada jamaah pelaku usaha terkait strategi penguatan ekonomi dengan pendirian NU-Mandiri (NUMAN) dan sosialisasi terkait pembiayaan mikro bagi NUMAN. Sebagai fasilitator, LPNU menggandeng Indogrosir dan Bank Syariah Indonesia dalam pendirian NUMAN. Pentingnya ekonomi rakyat dalam menyokong perekonomian Indonesia juga disampaikan oleh Fajarin Puntodewi, M.Si selaku Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga, Kementrian Perdagangan dalam memberi pidato pembukaan.

Dalam menanggapi hal tersebut Dr. K.H. Ahmad Zuhdi Muhdlor, M.Hum selaku Ketua PWNU DIY juga mengakui besarnya potensi yang dimiliki oleh lembaga NU. “sebenarnya dalam lingkungan NU ada 18 lembaga yang memiliki potensi, namun seperti rel yang hanya jalan lurus kedepan dan tidak memiliki titik temu,” ungkapnya.

Untuk itu, sambung ketua PWNU DIY, membangun hubungan dengan pihak eksternal akan menjadi sangat diperlukan.”Sinergitas dengan pihak eksternal, seperti BSI dan Indogrosir yang diharapkan akan menjadi mitra strategis dalam basis pengembangan ekonomi umat,” tambahnya.

Dalam memberikan peningkatan kesadaran pentingnya sinergi ekonomi kepada 100 jamaah pelaku usaha tersebut kegiatan ini menghadirkan 3 narasumber utama, antara lain Deddy Kurniawan selaku Senior Manager Indogrosir, Ahmad Prihanto Eka Putra selaku Mikro Marketing Manager Bank Syariah Indonesia, dan Dr. Abdul Qoyum, M.Sc.Fin selaku ketua LPNU.

Dr. Abdul Qoyum menjelaskan bahwa dalam pendirian NUMAN perlu dilakukan 3 kali survei, termasuk melihat potensi usaha, kondisi wilayah, dan syarat BI Checking guna meminimalisir beragam risiko yang akan dihadapi oleh berbagai pihak. Dalam sesi ini beberapa peserta juga memberikan saran terkait peningkatan branding bagi NUMAN utamanya pada jamaah NU.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *