Lp-pwnudiy.com, Yogyakarta – Berdasarkan data World Population Review jumlah penduduk muslim Indonesia pada tahun 2023 tercatat 229.000.000 atau sekitar 87,2%. Dengan besarnya penduduk muslim ini menjadikan ekonomi muslim sangat menjanjikan salah satunya adalah produk busana muslim. Kementerian Perdagangan dan KADIN menginisiasi program Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) mulai tahun 2021 sampai 2024 dengan tujuan mempromosikan produk fesyen muslim/modest Indonesia dan meningkatkan daya saing fesyen muslim lokal di pasar internasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menargetkan ekspor busana muslim pada tahun 2023 akan melonjak sebanyak dua kali lipat dari tahun 2022. Di tahun 2022 nilai ekspor baju muslim mencapai US$ 2,85 miliar (sekitar Rp 43 triliun) atau naik sebanyak 39,86% dibandingkan tahun sebelumnya US$ 2,04 miliar. Pangsa pasar busana muslim RI di pasar global masih tergolong kecil yakni 1,86%, menempati peringkat ke-13 ekspor busana muslim dunia.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh industri fesyen busana muslim adalah ketidakpastian permintaan yang tidak diketahui sebelum musim penjualan. Ketika musim penjualan sudah dimulai, akan terlambat bagi sebuah perusahaan untuk memproduksinya. Di sisi lain, menyimpan barang persediaan dalam jumlah banyak membutuhkan modal yang besar sehingga dapat menjadi beban finansial perusahaan.
Para produsen busana muslim dapat menerapkan peramalan permintaan baju muslim menggunakan metode trendmoment dengan melihat tren global busana muslim di tahun yang sedang berjalan dari para desainer terkemuka Indonesia. Tren busana muslim yang akan diproduksi dapat dilihat dari warna, gaya, motif, hingga model baju yang dirilis para desainer.
Beberapa desainer busana muslim Indonesia memprediksi tren baju muslim tahun 2023-2024 akan lebih banyak menggunakan warna-warna candy seperti warna pink, biru, dan hijau yang lebih ke bubblegum, colorfull tapi tidak brightatau seperti warna cewek kue. Model baju busana muslim yang tidak hanya bisa dipakai di Hari Raya saja atau timelesssehingga bisa dipakai ke occation yang berbeda. Motif dengan mix pattern garis-garis bertemu dengan polkadot, dan gaya baju muslim yang simpel dan detail unik sehingga dapat menarik konsumen.
Dengan mengetahui tren baju muslim pada tahun sekarang atau tahun depan, produsen dapat memperkirakan jumlah produksi dan jumlah permintaan di tahun yang akan datang dengan melihat rata-rata permintaan pada tahun-tahun sebelumnya, mengirim katalog dan sampel baju muslim yang akan di produksi kepada pelanggan secara berkala, dan menggunakan perangkat lunak manajemen persediaan yang akan membantu produsen memantau stok dan mengoptimalkan perencanaan persediaan.
Referensi:
Heizer, Jay. (2016). Operations Management.
Penulis:
Ika Santi
Mahasiswa Magister Manajemen
Universitas Pembangunan Negeri “Veteran” Yogyakarta
Satu pemikiran pada “Metode Jitu Pengelolaan Stock Tren Busana Muslim”
I wanted to thank you for this good read!! I definitely loved every little bit of it. I have got you saved as a favorite to check out new stuff you postÖ